PEMERINTAH JELASKAN PROGRES VAKSIN PEMBERANTAS VIRUS COVID-19 DI INDONESIA - - Viral News -

- Viral News -

Berita Terupdate

judi online terpercaya

https://beritabonus.blogspot.com/2020/06/sejarah-dan-cara-bermain-poker.html

Minggu, 25 Oktober 2020

PEMERINTAH JELASKAN PROGRES VAKSIN PEMBERANTAS VIRUS COVID-19 DI INDONESIA



Pemerintah tengah memberantas tentang virus Covid-19 di Indonesia, dengan langkah mengembangkan vaksin. Seperti kerja sama dengan Tiongkok untuk produksi Vaksin Covid-19 Sinovac dan buatan anak bangsa, Vaksin Merah Putih.

Bambang Brodjonegoro selaku Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) telah menuturkan bahwa Sinovac untuk memenuhi ketersediaan vaksin jangka pendek. Sementara, untuk Vaksin Merah Putih untuk jangka panjang.

“Karena ada kemungkinan vaksinasi awal dua kali per orang,” ujarnya dalam telekonferensi pers Pengembangan Vaksin, Terapi dan Inovasi Covid-19, Selasa (20/10).

Vaksin tersebut kemungkinan juga tidak bisa menjaga daya tahan imun terhadap virus seumur hidup. Karena itu, diperlukan adanya cadangan untuk proses vaksinasi yang kedua atau bahkan selanjutnya.

“Mungkin tidak bisa daya tahan kita terhadap covid seumur hidup, makanya perlu ada booster di kemudian hari, apakah beberapa tahun, artinya kita harus punya kemampuan untuk menyediakan vaksin Covid,” ucapnya.


Sementara untuk memperkuat vaksin tersebut, pemerintah bersama dengan pihak terkait juga terus melakukan whole genome cosequencing yang bertujuan untuk mempelajari karakter virus yang bertransmisi di Indonesia. Indonesia sendiri sudah mencatat 114 data kepada Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

“Untuk mempercepat proses pengembangan vaksin ini, kami bekerja sama dengan para lembaga, Eijkman dengan platform protein recombinant, LIPI protein recombinant, UI DNA, RNA, maupun virus partikel, ITB dan Unair itu pakai adeno virus dan UGM protein recombinant,” jelasnya.

Untuk saat ini dari 6 vaksin itu, yang paling cepat untuk bibit vaksinnya diserahkan ke Bio Farma adalah dari Eijkman dan UI. Karena, mereka juga sudah melakukan uji pra klinis atau uji terhadap hewan.

“Untuk memperlancar produksi yg besar, hitungan herd immunity adalah 2/3 penduduk harus di vaksin 180 juta, dua kali vaksin dibutuhan 360 juta dan kalau semua orang divaksin 270 juta, kita butuh 540 juta. Kita harus punya ketersediaan yang barangkali tidak bisa dipenuhi Bio Farma sendiri, yang diperkirakan 250 juta dosis per tahun,” pungkas dia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar